Sebaik-baik Perhiasan Dunia adalah Wanita Shalihah: Memahami Peran dan Keutamaan Wanita dalam Islam
(Artikel ditulis oleh ChatGPT dengan tambahan lafaz dan terjemahan hadits)
Sebagai seorang wanita Muslimah, kita sering kali mendengar sabda Rasulullah ﷺ,
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، عَنْ رَسُولِ اللهِ ﷺ أَنَّهُ قَالَ: «إِنَّ الدُّنْيَا كُلَّهَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ» (مسلم ١٤٦٧ ؛ ابن حبان ٤٥٤١ ؛ أحمد ٦٥٦٧ ؛ النسائي ٣٢٣٢)
Dari Abdullah bin Amr bin Ash, dari Rasulullah ﷺ, bahwasannya beliau telah bersabda: “Sesungguhnya dunia ini seluruhnya adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah”. (Muslim 1467, Ibnu Hibban 4541, Ahmad 6567, Nasa’i 3232).
Hadits ini menggambarkan betapa besar nilai seorang wanita yang shalihah dalam pandangan Islam. Bukan hanya dalam konteks keluarga dan rumah tangga, tetapi juga dalam tatanan sosial dan spiritual. Wanita shalihah adalah wanita yang memiliki akhlak mulia, menjaga dirinya dengan baik, serta selalu berusaha untuk menjalani hidup sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Dalam konteks kehidupan dunia, wanita shalihah dianggap sebagai perhiasan yang paling berharga, karena ia membawa keberkahan, kedamaian, dan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun orang lain di sekitarnya.
Namun, meskipun hadits ini menekankan nilai luar biasa dari seorang wanita yang shalihah, tidak dapat dipungkiri bahwa wanita juga memiliki potensi besar untuk menjadi ujian atau fitnah bagi kaum laki-laki. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ dalam hadits lain,
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «مَا تَرَكْتُ فِي النَّاسِ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ» (البخاري ٥٠٩٦ ؛ مسلم ٢٧٤٠ ؛ ابن ماجه ٢٩٩٨ ؛ الترمذي ٢٧٨٠ ؛ أحمد ٢١٨٢٩)
Dari Usamah bin Zaid, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Tidaklah aku tinggalkan suatu fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya bagi laki-laki dibandingkan fitnah wanita”. (Bukhari 5096, Muslim 2740, Ibnu Majah 2998, Tirmidzi 2780, Ahmad 21829).
Dua hadits ini —yang satu mengangkat derajat wanita shalihah sebagai perhiasan dunia, dan yang lainnya mengingatkan akan bahaya fitnah yang bisa ditimbulkan oleh wanita— menjadi dua sisi dari satu koin yang menggambarkan betapa pentingnya peran wanita dalam kehidupan ini, baik dalam membangun keluarga yang harmonis maupun dalam menjaga diri dan lingkungan.
Keutamaan Wanita Shalihah dalam Islam
Seorang wanita yang shalihah adalah wanita yang menjaga dirinya dalam ketaatan kepada Allah. Ia berusaha untuk selalu menunaikan kewajiban-kewajibannya, baik sebagai seorang hamba Allah, istri, ibu, maupun anggota masyarakat. Wanita shalihah senantiasa menjaga auratnya, berbicara dengan baik, serta menjauhi perbuatan yang dapat merusak kehormatan diri dan keluarganya. Ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi landasan utama dalam setiap tindakannya. Dalam konteks rumah tangga, ia menjadi pendamping hidup yang setia dan penyemangat bagi suaminya dalam kebaikan, mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai Islam yang luhur, dan menjaga keharmonisan rumah tangga.
Lebih dari sekadar menjaga diri dan keluarga, wanita shalihah juga berperan dalam memperbaiki lingkungan sekitar. Dalam masyarakat, wanita yang shalihah adalah contoh bagi orang lain, terutama bagi sesama wanita. Ia menjadi teladan dalam hal ketaatan, kesederhanaan, dan kepedulian terhadap sesama. Kebaikan yang ditunjukkan oleh wanita shalihah tidak hanya memberikan dampak positif dalam lingkup keluarga, tetapi juga berperan dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih taat kepada Allah.
Fitnah Wanita Bagi Kaum Laki-laki
Namun, dalam hadits kedua yang berbicara tentang fitnah wanita, Rasulullah ﷺ mengingatkan kaum laki-laki untuk berhati-hati terhadap godaan dan godaan dari wanita. Hal ini bukan berarti wanita itu sendiri yang berbahaya, melainkan peran yang dimiliki wanita dalam mempengaruhi orang lain—terutama laki-laki. Wanita, dengan segala keindahan dan kelembutannya, dapat menjadi daya tarik yang kuat bagi lawan jenis. Tanpa kesadaran diri dan komitmen yang kuat terhadap ajaran Islam, fitnah tersebut bisa berujung pada perbuatan yang merugikan, seperti perbuatan zina, kebohongan, atau kerusakan moral dalam masyarakat.
Rasulullah ﷺ mengingatkan kita untuk menjaga pandangan, menjauhi pergaulan bebas, dan menjaga adab dalam berinteraksi dengan lawan jenis. Fitnah ini bisa hadir dalam berbagai bentuk, baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun, ketika seorang wanita memahami peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang Muslimah, ia akan menyadari betul bahwa keindahan yang dimilikinya bukan untuk menjadi sumber fitnah, melainkan sebagai sarana untuk menginspirasi kebaikan, kesopanan, dan akhlak yang mulia di tengah masyarakat.
Menjaga Diri Agar Tidak Menjadi Fitnah
Sebagai wanita Muslimah, kita memiliki peran besar dalam menjaga diri kita dari menjadi sumber fitnah, baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Mengikuti syariat Islam dalam berpakaian, berbicara, dan berinteraksi dengan laki-laki adalah langkah pertama yang harus kita lakukan untuk menjaga kehormatan diri kita. Menjadi wanita shalihah yang menjaga aurat, berbicara dengan penuh sopan santun, dan menjauhi tempat-tempat yang dapat menimbulkan fitnah adalah cara kita untuk menjaga diri dari godaan dan menjadi fitnah bagi laki-laki. Dengan menjaga diri, kita juga turut menjaga keharmonisan dan kedamaian dalam masyarakat.
Namun, menjaga diri bukan hanya soal penampilan luar. Sebagai wanita shalihah, kita juga harus menjaga hati dan pikiran kita dari godaan-godaan yang dapat merusak kemurnian niat kita. Keikhlasan dalam beribadah, menjaga kualitas doa, serta selalu meminta petunjuk Allah dalam setiap langkah hidup adalah bagian dari usaha untuk menghindari fitnah dan menjadikan diri kita sebagai perhiasan dunia yang sebenarnya.
Menggandeng Peran Wanita Shalihah dalam Membangun Keluarga
Penting bagi kita, para wanita Muslimah, untuk memahami bahwa menjadi wanita shalihah adalah kunci dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Dalam rumah tangga, peran wanita sangat vital. Seorang wanita shalihah akan menjadi pendamping hidup yang tidak hanya mendukung suaminya dalam urusan duniawi, tetapi juga menjadi penuntun spiritual dalam perjalanan hidup mereka. Wanita shalihah mendidik anak-anaknya dengan kasih sayang, nilai-nilai Islam, dan teladan yang baik, sehingga terciptalah generasi yang takut kepada Allah dan berbakti kepada orang tua.
Sebagai ibu, wanita shalihah berperan dalam menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan kedamaian di dalam rumah tangga. Ia mengajarkan nilai-nilai kesabaran, ketulusan, dan pengorbanan, yang semuanya adalah bagian dari ajaran Islam. Dalam hal ini, wanita shalihah bukan hanya menjadi perhiasan dunia bagi suaminya, tetapi juga menjadi pilar utama dalam pembentukan karakter anak-anak yang kelak akan menjadi penerus peradaban Islam.
Tanggung Jawab Wanita dalam Menghadapi Fitnah
Sebagai wanita shalihah, kita juga harus sadar akan tanggung jawab kita dalam menghadapi fitnah, baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri kita sendiri. Fitnah bukan hanya terkait dengan interaksi antara laki-laki dan wanita, tetapi juga dapat datang dalam bentuk godaan duniawi yang dapat menjerumuskan kita dari jalan yang lurus. Misalnya, kesombongan, kecintaan berlebihan terhadap materi, atau bahkan sikap yang tidak jujur dalam berinteraksi dengan sesama. Semua ini bisa menjadi fitnah bagi diri kita dan lingkungan sekitar jika kita tidak hati-hati dalam menjaga diri.
Wanita Shalihah Sebagai Sumber Berkah dan Kebaikan
Wanita shalihah adalah wanita yang senantiasa mencari keberkahan dalam hidupnya. Keberkahan ini tercermin dalam segala aspek kehidupannya—baik dalam hubungan dengan Allah, suami, anak-anak, maupun masyarakat. Ia selalu berusaha untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan menjalani hidupnya dengan penuh kesederhanaan dan ketulusan. Wanita yang seperti ini tidak hanya menjadi perhiasan dunia, tetapi juga memiliki nilai yang abadi di sisi Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, wanita shalihah akan menjadi penjaga keluarga yang kuat, pendamping hidup yang setia, dan contoh yang baik bagi generasi berikutnya.
Menjadi Wanita Shalihah untuk Meraih Keberkahan
Akhirnya, wahai saudariku, mari kita berusaha menjadi wanita shalihah yang menjaga diri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Kita memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi perhiasan dunia yang tidak hanya menambah keindahan dunia, tetapi juga meraih keberkahan yang abadi. Dengan menjaga diri dari fitnah, mengikuti ajaran Islam dalam setiap langkah hidup, dan berusaha untuk selalu memperbaiki diri, kita akan menjadi wanita yang tidak hanya dicintai oleh keluarga, tetapi juga oleh Allah. Semoga kita semua senantiasa diberi taufik untuk menjadi wanita yang shalihah, yang menjaga diri dari segala fitnah, dan yang dapat memberikan kontribusi besar bagi keluarga dan masyarakat. Aamiin.