fbpx
Rahasia Booking Kavling Properti Tanpa Modal

Rahasia Booking Kavling Properti Tanpa Modal

Properti berupa tanah atau hunian adalah harta yang bernilai tinggi bagi manusia. Properti sering dianggap sebagai instrumen investasi terbaik karena memiliki potensi pertumbuhan nilai yang stabil dan berkelanjutan. Berbeda dengan aset lain seperti saham atau obligasi yang bisa fluktuatif, properti cenderung mengalami apresiasi nilai dari waktu ke waktu, terutama di lokasi-lokasi strategis. Selain itu, properti juga memberikan keuntungan pasif berupa pendapatan sewa, yang dapat menjadi sumber penghasilan jangka panjang. Dalam jangka panjang, properti juga terbukti lebih tahan terhadap inflasi, menjadikannya pilihan investasi yang aman dan menguntungkan. Dengan manajemen yang tepat, properti tidak hanya menjaga nilai modal tetapi juga memperbesar aset finansial secara signifikan.

Al-Qur’an bahkan menyebutkan properti sebagai salah satu harta yang paling dicintai manusia yang bisa mengalahkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَـٰرَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَـٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَـٰسِقِينَ ٢٤

Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS. At-Taubah [9] : 24)

Properti yang baik juga merupakan salah satu sumber kebahagiaan seseorang. Sedangkan properti yang buruk akan menjadi kesengsaraan. Dalam sebuah hadits dari Sa’ad bin Abi Waqqash, Rasulullah ﷺ bersabda:

«أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ. وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ: الْجَارُ السُّوءُ، وَالْمَرْأَةُ السُّوءُ، وَالْمَسْكَنُ الضِّيقُ، وَالْمَرْكَبُ السُّوءُ».

“Empat hal yang merupakan kebahagiaan: Istri shalihah, rumah yang luas, tetangga yang baik dan kendaraan yang nyaman. Empat hal yang menyengsarakan: Tetangga yang buruk, istri yang durhaka, rumah yang sempit dan kendaraan yang jelek”. (HR. Ibnu Hibban 4542 ; Ahmad 1445 ; Al-Bazzar (4/11) ; Thabrani dalam “Mu’jam Al-Kabir” 329 ; Al-Hakim dalam “Al-Mustadrak” 2684 ; Abu Nu’aim dalam “Hilyatul Auliya” (8/388) ; Al-Baihaqi dalam “Syu’abul Iman” 9109 ; Diriwayatkan juga oleh Al-Bukhari dalam “Al-Adab Al-Mufrad” 116 dari Nafi’ bin Abdil Harits)

Tidak benar dalam mengelola harta bisa menjadi kesialan. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

«إِنْ كَانَ الشُّؤْمُ فِي شَيْءٍ فَفِي الدَّارِ وَالْمَرْأَةِ وَالْفَرَسِ». 

“Sekiranya kesialan itu ada pada sesuatu, maka niscaya akan terdapat pada rumah, wanita dan kuda (kendaraan).” (HR. Bukhari 2858, 5094, 5772 ; Muslim 2225 ; Abu Dawud 3922 ; Tirmidzi 2824 ; Nasa’i 3568, 3569 ; Ibnu Majah 1995 ; Ahmad 4544, 4927, 5963, 6095, 6405)

Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah (Ahmad 26034), Sa’ad bin Abi Waqqash (Ahmad 1554) dan Sa’ad bin Malik (Abu Dawud 3921).

Pada tulisan ini, akan kami sampaikan tuntunan Nabi untuk mendapatkan properti istimewa. Properti yang lebih bernilai daripada istana termewah di dunia. Hunian yang lebih berharga daripada kastil termegah. Rasulullah ﷺ bersabda:

«مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلهِ، بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»

“Siapa yang membangun sebuah masjid untuk Allah, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga”.

Hadits diatas diriwayatkan dari sahabat Umar bin Khaththab (Ahmad 376, Ibnu Majah 735, Al-Bazzar 304), Utsman bin Affan (Ahmad 506, Muslim 533, Tirmidzi 318), Ali bin Abi Thalib (Ibnu Majah 737), Jabir bin Abdillah (Ibnu Majah 738), Anas bin Malik (Tirmidzi 319), Abu Dzarr (Al-Bazzar 4017), Ibnu Abbas (Ahmad 2157, Al-Bazzar 5079) dan Ibnu Umar (Al-Bazzar 5995).

Demikianlah ternyata cara mendapatkan properti di surga, yaitu dengan cara membangun masjid. Namun tidaklah semua orang mampu untuk membangun sebuah masjid. Diantara kaum muslimin itu ada golongan dhu’afa yang lemah secara finansial. Sehingga untuk menempuh cara ini akan terasa berat. Lalu adakah alternatif lain untuk bisa berkesempatan mem-booking kavling properti di surga tanpa modal? Ternyata ada. Dari Ummu Habibah, istri Rasulullah, bahwa Rasulullah bersabda:

«مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ»

“Siapa yang mengerjakan shalat sunnah (bukan fardhu) dalam sehari sebanyak 12 raka’at maka akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga. (Ahmad 26774, 26775, 26781, 27396 ; Muslim 728 ; Tirmidzi 415 ; Ibnu Majah 1141 ;  Nasa’i 1801-1810).

Diriwayatkan juga dari ‘Aisyah (Tirmidzi 414 ; Ibnu Majah 1140), Abu Hurairah (Nasa’i 1811 ; Ibnu Majah 1142 ; Al-Bazzar 9085), Abu Musa Al-Asy’ari (Al-Bazzar 3197), dan An-Nu’man bin Salim (Muslim 728).

Lalu shalat apa saja yang dimaksud 12 raka’at shalat sunnah itu? Maksudnya adalah shalat sunnah rawatib yang mengiringi 5 shalat fardhu, yaitu yang dikerjakan sebelum atau setelah shalat fardhu. Dalam hadits disebutkan:

«أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ المَغْرِبِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ العِشَاءِ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ»

“Yaitu 4 raka’at sebelum zhuhur, 2 raka’at setelahnya, 2 raka’at setelah maghrib, 2 raka’at setelah ‘isya dan 2 raka’at sebelum shubuh”. (Tirmidzi 414, 415 ; Nasa’i dalam “Al-Kubra” 1488 ; Ibnu Majah 1140)

Ada pula redaksi lain yang mengatakan : “4 raka’at sebelum zhuhur, 2 raka’at setelahnya, 2 raka’at sebelum ashar, 2 raka’at setelah maghrib dan 2 raka’at sebelum shubuh”. (Nasa’i 1801-1803).

Itulah formula jitu untuk bisa mendapatkan properti di surga. Hendaknya kita senantiasa membiasakan diri untuk mengerjakan shalat sunnah rawatib 12 raka’at ini mengingat keutamaannya yang begitu besar. Dan kalau sudah diberi kemampuan untuk membangun masjid, sebaiknya kita mengerjakannya juga agar timbangan amal kita bertambah dan bertambah pula kavling properti kita di surga.

Kita memohon kepada Allah agar bisa istiqamah mengerjakan amal shalih dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin.

Komentar